Sebentar

Sebentar Karya, Maspupah Septiani S uasana penuh dengan duka. Kesedihan yang sangat mendalam dirasakan keluarga, apalagi orang tua. Kepergian gadisnya, secara tiba-tiba membuat ibunya sangat terpukul. Para saudara, tetangga dan sahabat mengunjungi rumah duka. Mentari pagi ini terasa lebih cerah, namun entah mengapa rasanya begitu mendung. Dibawah pohon yang rindang, tanah merah yang sedikit basah akibat hujan semalam. Orang-orang berkumpul melihat jasad yang dimasukkan ke liang lahat tempat peristirahatan terakhirnya. Isakan yang terdengar sangat pilu dan menyayat hati. Saudaranya merangkulan bahu ibunya sangat erat, mencoba untuk tetap tegar dalam menghadapi kehidupan ini. Doa dan ucapan turut berduka cita menguatkan hati untuk menerima dengan ikhlas bahwa semuanya akan kembali kepada-Nya. Tanah itu sudah dipenuhi oleh bunga, ditatap papan itu dengan nama, tanggal lahir dan ...