CERITA HARI INI....

 

Mengubah persepsi orang-orang tentang rezeki.

 

Mungkin beberapa orang yang sedang menganggur pertanyaan dibawah ini pasti berpengaruh untuk psikisnya. Sangat sekali sensitive. Jelas, karena bukannya mendukung untuk tetap semangat. Tetapi malah seakan tersudutkan dengan berbagai pertanyaan itu. Apalagi kalau orang tua suka membandingkannya dengan orang lain. Sesekali mungkin gak papa. Tapi jika it uterus dilakukan, mungkin nanti ada timbul stress bahkan sampai depresi.

“Kerja dimana?”

 “kerja dipabrik mana?”

“si a dipabrik ini kenapa kamu gak ngikutin aja gajinya gede.”

“di rumah terus, gak ngelamar kerja ke pabrik emang?”

“kalau kamu ke pabrik, kamu bisa beli ini beli itu.”

Banyak pokoknya.!

Jika terus menerus pertanyaan ini dilontarkan, pasti seseorang itu berpikir buruk. Merasa dirinya tidak berguna dan terpuruklah.

Orang itu pasti ketakutan dan terus menyalahkan dirinya sendiri lalu menyalahkan takdirnya. Padahal yang kita tahu, takdir tidak lah sama. Rezeki seseorang tentu berbeda-beda, punya porsinya masing-masing dan mungkin tempatnya tidak harus kerja di pabrik.

Aku juga merasakan hal yang sama. Jika ada orang lain yang sama juga merasakan hal yang sama, kamu harus tahu.

Banyak yang menerangkan tentang rezeki dalam Al-Qur’an. Salah satunya dibawah ini.

Yang berbunyi.

“Allah menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, lalu menghidupkanmu (kembali). Adakah diantara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu ada yang mampu berbuat sesuatu yang demikian itu? Mahasuci dia dan Maha tinggi dari apa yang mereka persekutukan. – (Q.S Ar- rum: 40)

Lantas apa yang harus digelisahkan soal rezeki?

Dan aku juga mau menegaskan. Bahwa rezeki bukan soal materi, tetapi juga kenikmatan yang Allah berikan kepada hambanya berupa kesehatan, kebahagian dan kenikmatan lainnya.

Dan pasti pertanyaan ini selalu hinggap.

“Kenapa ya? Orang lain kayanya gampang banget. Mau apa-apa langsung terwujud.”

Pasti pertanyaan itu selalu hinggap. Dan aku juga pernah mengalaminya.

Padahal jawabannya simple. ‘semua orang punya timeline-nya masing-masing’ – raymon.

Kita hanya perlu ikhlas, sabar dan selalu kerja keras. Rezeki tidak selamanya harus kerja di Pabrik kok.

Tanpa kita sadari ada nikmat yang allah berikan sama kita. Kita lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. Mungkin saja orang lain ingin seperti kita, karena terlalu sibuk dan tidak ada waktu untuk berkumpul dengan keluarga.

 

Mau bagaimana jalan yang ditempuh kalau memang bukan rezeki ya kita bisa apa? Allah yang maha menentukan.

Dan apa yang orang lain katakan. Mereka hanya bisa mengomentari, tidak perlu kamu dengar. Karena kita tidak bisa menutup mulut mereka satu-satu, kita punya dua tangan yaitu untuk menutup telinga kita.

Jangan patah semangat. Apalagi jaman sekarang semuanya hanya bisa menggunakan jari saja kita sudah dapat penghasilan. Tidak ada yang tidak mungkin. Kalau kita mau belajar, berusaha dan kerja keras. Pasti nanti hasil tidak pernah mengecewakan.

Lalu mengubah persepsi orang-orang yang menganggap bahwa rezeki bisa di dapat di pabrik itu tidak mudah. Mungkin orang-orang sudah melihat dari lingkungannya, misalnya tetangganya kerja dipabrik dengan gaji yang besar. Secara tidak langsung si orang ini jadi terobsesi? Kaya. “gue harus kerja di pabrik sana, dan dapet gaji yang besar.”

Bisa saja orang itu kemudian kerja disana. Tapi pasti ada yang membedakan dengan tetangganya. Misalnya pada bagian apa, lalu kontraknya yang sedikit. Dll.

So, yang paling baik mengubah persepsi orang-orang. Dengan cara kita, buktikan kepada mereka. Ini lho. Rezeki tidak harus kerja dipabrik.

-Semua orang punya TIMELINE nya masing-masing-. Raymon

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Uang Lima Ratus Rupiah

CERITA HARI INI