Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

ZUPRA genre Fantasi

  ZUPRA PART II   Mereka tiba di sebuah saung yang berada ditengah sawah. Sawah milik pamannya Riza. Langit malam ini sangat indah, bertabur bintang dan bulan yang bulat sempurna. Terdengar suara hewan jangkrik, kodok, dan hewan lainnya yang menemani mereka malam ini. Saung pamannya cukup besar, ada tungku api yang masih mengepulkan asap. mungkin bekas tadi siang pamannya. Dan sebuah tempat duduk yang terbuat dari bambu yang cukup besar. Teras. Waktu sudah   menunjukan pukul 10 malam. “Apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Faul. Setelah setengah jam berdiam diri. Riza sedang mengamati sawah pamannya yang rusak oleh hama. Kris juga masih berpikir, Jeni sudah menyusuri ke pematang sawah. Melihat bagaimana jejak hama yang kini sudah ada didepan matanya. Jeni berjongkok dan mengambil tanah atau jejak hama itu didekatkan ke hidungnya. Ada bau yang menyengat yang merasuki hidungnya. “Hati-hati, Jen!” teriak Riza. Kini faul, kris dan juga Riza sudah berpenca...

ZUPRA genre Fantasi

 ZUPRA Part I Disuatu malam yang sangat sepi. Disebuah ruangan yang terlindungi lapisan baja, pintu yang terkunci menggunakan sidik jari. Ditengah ruangan ada sebuah meja bundar dan kursi yang mengelilingi meja, juga terdapat tombol-tombol diatas meja untuk memunculkan layar hologram. Disebelah kanan   ruangan ada meja makan yang terbuat dari besi dan terdiri dari empat kursi,di meja makan tersebut tepatnya diatas meja ada sebuah layar berukuran sama dengan sebuah tablet, dan ketika menyentuh layar itu maka akan muncul sebuah daftar menu makanan, dan meja makan ini terhubung ke warungnya Mpok Jumi. Ruangan yang canggih ini dibuat oleh Kakeknya Razi bersama sahabatnya 100 tahun yang lalu, ruangan ini jika diluar hanya terlihat rumah biasa tetapi jika sudah didalam, banyak alat canggih yang tersimpan. Mereka adalah anak-anak badung namun cerdas, tetapi mereka mempunyai misi yang sama yaitu membantu menyelesaikan permasalahan tentang lingkungan, meneruskan misi sang kakek. ...

Ditepi Waktu

Gambar
  Ditepi waktu Aku menangis tersedu. Mata memerah, nafas tersenggal. Terdengar jarum jam terus bergerak setiap detiknya. Tidak ada yang bisa menghentikan waktu. Tidak peduli malam semakin larut, tidak peduli jika nanti matanya akan membengkak akibat terlalu lama menangis. Aku, Dina. 19 tahun, hidup di dunia namun masih mencari jati diri yang sebenarnya. Anak pertama bukan suatu keberuntungan atau kesialan, karena tempat dan posisi selalu mempunyai porsinya tersendiri. Dikatakan dewasa belum terlalu dewasa, dikatakan remaja mungkin sudah terlewat. Akhir-akhir ini dia merasa bahwa hidup tidak seperti apa yang dipikirkan. Banyak kekecewaan, masalah yang terus menimpanya. Belum satu masalah selesai, ada lagi masalah yang datang. Sejak aku mempunyai ponsel. Aku diajarkan untuk tanggung jawab, dan susahnya mencari uang. Aku berusaha untuk tidak meminta uang untuk membeli pulsa, aku menabung , aku menyisipkan uang jajanku untuk membeli pulsa. Dan sejak SMA aku sudah mulai memulai un...

Cerita Hari ini

 QUARTER LIFE CRISIS      Hallo teman-teman… Aku mau bercerita dulu sebelum ke intinya. Jadi, tahun kemarin tepatnya pas ulang tahun aku ke 22 tahun. Dimana aku merasa sendiri, teman-teman   dulu yang bahkan hampir setiap minggu main bersama entah merasa hilang. Aku menyadari bahwa teman-temanku kini sudah punya kehidupannya masing-masing apalagi yang sudah berkeluarga. Ruang lingkup pertemananku rasanya mengecil. Lalu tiba-tiba juga pertanyaan ‘kenapa’ dari berbagai aspek. Mulai dari diri sendiri, karir, keluarga, lingkungan sekitar dan ya termasuk jodoh. Tidak tahu mulai dari mana, tiba-tiba aku merasa down. Aku sampai mempertanyakan hidup aku sendiri. Dan disana lah aku mulai berpikir keras, permasalahan silih berganti. Dan menangis pun udah gak berguna, buat apa? Sampai aku menyalahkan tuhan. Permasalahan pertanyaan itu tidak sampai disana sampai sekarang pun aku masih ragu dan takut mengecewakan lagi kedua orang tuaku. Pilihan yang membuat aku bin...

CERITA HARI INI

ISTIRAHAT  Hai... Untuk kamu… Jika hari ini cukup melelahkan Istirahatlah. Untuk kamu… Yang belum sesuai ekspektasimu, istirahatlah. Untuk kamu… Yang merasa hari ini gagal, istirahatlah. Istirahat adalah cara terbaik untuk kita bisa pulih kembali. Tidak apa-apa berhenti sejenak dan merasa capek dengan semua ini. Jangan takut untuk tertinggal dan merasa terbelakang. Apa yang kita rasakan dan posisi kita saat ini, mereka juga mengalami hal yang sama. Entah itu sudah terlewati atau memang belum. Karena kita gak tahu cerita mereka seperti apa dibalik dirinya sekarang. Karena manusia tidak selamanya berada di atas dan tidak selamanya juga berada dibawah. Dan kita tahu semua orang berbeda-beda, mempunyai keistimewaannya masing-masing. Punya porsinya masing-masing, punya waktunya masing-masing. Jangan terburu-buru dan terus berlari. Karena ya capek sendiri, kalau memang belum waktunya bagaimanapun caranya mau secepat apapun kita lari, dan berbagai ekpektasi tinggi kita. Itu ...